Potensi Dibalik Keterbatasan
Beberapa dari anda mungkin pernah menyaksikan salah satu iklan produk rokok, dimana sang bintang iklan mengucapkan sebuah kalimat yang menurut saya maknanya dalam.
“Dari keterbatasan, lahir kreativitas.”
Mendengar kata itu, reaksi pertama saya adalah tersenyum lebar. Saya menghubungkan kalimat itu dengan kondisi saya sekarang. Saya dan Bipolar II. Pada awalnya, saya menganggap Bipolar II yang ada pada diri saya ini sebagai sebuah keterbatasan. Saya kehilangan kontrol atas diri saya karena mood swing yang saya alami. Saya takut untuk melanjutkan hidup, takut ‘ngamuk’ saat merasa terganggu, dan takut tiba-tiba ‘aneh’ didepan teman-teman. Saya merasa diri saya dibatasi oleh Bipolar II.
Tapi, setelah saya berpikir lebih luas, dibalik keterbatasan yang saya miliki, tersimpan potensi yang besar. Disaat saya bahagia, saya mempunyai banyak ide yang saya tuangkan dalam gambar, tulisan, dan musik. Disaat saya sedih, saya juga mencoba mengurangi kesedihan dengan menggambar, menulis, atau bermain musik. Bukankah itu bentuk sebuah kreativitas ?
Mungkin saat ini kegiatan yang dapat saya lakukan terbatas. Berat rasanya jika saya harus melaksanakan kewajiban yang menjadi tanggung jawab saya. Terutama kuliah. Usaha saya dalam mencapai cita-cita menjadi terhambat. Tapi di sisi lain, saya bisa menghasilkan karya dari ide-ide yang bermunculan dalam pikiran saya. Jika saya memanfaatkan sisi lain itu, saya bisa saja menjadi seniman, penulis, atau komposer. Karena selain diberikan ‘penyakit’, Tuhan memberikan saya anugerah berupa kreativitas. Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, tapi belum tentu orang normal bisa menghasilkan karya seperti yang saya buat.
Tak hanya kreativitas, potensi yang tersimpan bisa berupa energi untuk melakukan hal yang produktif, semangat serta optimisme untuk mencapai cita-cita, pemecahan masalah yang brilian, ide dalam berbisnis, dan banyak lainnya. Tinggal bagaimana anda menggalinya.
Sekarang lihat buktinya. Sebelumnya, saya sudah menuliskan tentang selebriti yang memiliki gangguan Bipolar. Memang benar kan bahwa walaupun mereka hidup dengan bipolar, mereka bisa menghasilkan karya besar yang dikenang masyarakat. Jadi, dengan penanganan yang tepat, gangguan Bipolar II bisa diubah dari sebuah penyakit menjadi aset yang menguntungkan. Selain selebriti yang saya sebutkan dalam tulisan saya, masih banyak penderita Bipolar II lain yang menghasilkan karya dalam dunia seni, politik, bisnis, dll. Anda bisa mencari lebih lanjut lewat Google atau mesin pencari lainnya.

“Hypomania can also have a benefit in creativity and productive energy. Many have cited it as a gateway to their success, and an incredibly large number of people with creative talents have experienced hypomania or other symptoms of bipolar disorder. Classic symptoms of hypomania include mild euphoria, a flood of ideas, endless energy, and a desire and drive for success.” ( 1 )
“Though this psychopathology is not for one to wish, one interesting association with bipolar disorder is the creativity of those afflicted. This is not the normal creativity experienced by the above-average people ( on the scale of creativity ). This creativity is the creative genius, which is so rare, yet an inordinate percentage of the well-known creative people were / are afflicted with manic depression. One common feature in mania or hypomania is the increase in unusually creative thinking and productivity. They understand a part of art, music, and literature which normal people do not attempt.” ( 2 )