Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar
adalah gangguan suasana hati/mood dimana penderitanya mengalami
perubahan mood yang ekstrem antara
manik dan depresi. Di satu waktu seorang penderita bipolar bisa merasa sangat
gembira lalu di lain waktu merasa sedih bahkan sampai ingin bunuh diri. Kedua
hal yang bertolak-belakang tersebut datang silih berganti dengan pola,
frekuensi, dan intensitas yang bervariasi, kadang ada periode normal
diantaranya.
WHO
menyebutkan bahwa gangguan bipolar berada dalam urutan ke-6 dalam penyakit
utama yang dapat menyebabkan disabilitas di seluruh dunia. Sekitar 5,7 juta
orang di seluruh dunia menderita gangguan bipolar. Atau sekitar 1% dari seluruh
populasi di seluruh dunia. Sebanyak 25-50% penderita gangguan bipolar pernah
melakukan percobaan bunuh diri paling sedikit satu kali selama hidupnya.
Diyakini bipolar
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu genetik, biologis, psikologis, dan
lingkungan. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan. Walaupun ada
faktor genetik, seorang ayah atau ibu yang bipolar belum tentu anaknya akan
bipolar juga. Karena faktor genetik tersebut bukanlah faktor tunggal, melainkan
ada pengaruh psikologis dan lingkungan juga.
Dalam otak seorang bipolar, terdapat ketidakseimbangan zat kimia
(neurotransmitter). Oleh karena itu diperlukan pendekatan medis (obat-obatan)
untuk penanganan bipolar. Obat bipolar berfungsi untuk menyeimbangkan zat kimia
tersebut.
Gangguan bipolar dapat
terlihat berbeda pada setiap orang. Ada empat jenis episode gangguan mood dalam
gangguan bipolar : mania, hipomania, depresi, dan campuran. Sedangkan untuk
diagnosis, ada pedoman tersendiri selain melihat gejalanya. Diagnosis ditegakkan oleh psikiater atau psikolog
klinis. Berikut adalah gejala setiap
episode :
Mania
· Gembira
berlebihan
· Mudah
tersinggung sehingga mudah marah (irritable)
·
Kebutuhan tidur
berkurang
·
Energi bertambah,
merasa tidak pernah lelah
·
Bertindak tanpa
berpikir (impulsif)
· Perhatian mudah teralihkan
· Merasa
dirinya sangat penting
· Merasa
kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
· Penuh
ide dan semangat
· Cepat
berpindah dari satu ide ke ide lainnya
· Gairah seksual meningkat
· Menyusun
rencana yang tidak masuk akal
· Sangat
aktif dan bergerak cepat
· Berbicara
sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan, kadang isi pembicaraannya lompat-lompat dari satu
topik ke topik lainnya.
· Membuat
keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan seperti bermain judi, investasi bisnis berlebihan,
belanja tanpa kendali, kebut-kebutan, dll.
· Merasa
mudah akrab dengan
orang lain
· Mudah
melempar kritik kepada
orang lain
· Sukar
menahan diri dalam perilaku sehari-hari
Hipomania
Hipomania adalah
bentuk lebih ringan dari mania. Orang-orang dalam keadaan hipomania merasa gembira, energik,
dan produktif, tetapi mereka mampu meneruskan kehidupan mereka sehari-hari dan
mereka tidak pernah kehilangan kontak dengan realita. Untuk yang lain, mungkin
tampak seolah-olah orang dengan hipomania hanyalah dalam suasana hati yang luar
biasa baik. Namun, hipomania dapat menghasilkan keputusan yang buruk yang
membahayakan hubungan, karier, dan reputasi. Selain itu, hipomania sering kali
dapat "naik" untuk
mania dan terkadang dapat diikuti oleh episode depresi besar. Hipomania sulit
untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa
resiko yang sama dengan mania. Gejalanya adalah :
· Bersemangat
dan lebih berenergi
· Banyak
ide
· Perhatian
mudah teralih
· Meningkatnya
aktivitas
· Pikiran
menjadi lebih tajam
· Daya
nilai berkurang
· Percaya
diri meningkat
· Menjadi
lebih kreatif
· Bersikap
optimis
·
Penurunan
kebutuhan untuk tidur
Depresi
·
Suasana hati yang
murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan
·
Sering menangis
atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas
·
Kehilangan minat
untuk melakukan sesuatu
·
Tidak mampu
merasakan kegembiraan
·
Mudah letih, tak
bergairah, tak bertenaga
·
Sulit konsentrasi
·
Merasa tak
berguna dan putus asa
·
Merasa bersalah
dan berdosa
·
Rendah diri dan
kurang percaya diri
·
Beranggapan masa
depan suram dan pesimistis
·
Berpikir untuk
bunuh diri
·
Hilang nafsu
makan atau makan berlebihan
·
Penurunan berat
badan atau penambahan berat badan
·
Sulit tidur,
bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan
·
Kehilangan gairah
seksual
·
Menarik diri dari
lingkungan
Campuran
Episode campuran adalah dimana gejala manik
dan depresi muncul bersamaan. Penderita bisa merasakan energinya berlebih,
banyak ide yang muncul, tetapi merasa putus asa dan sedih. Keadaan seperti itu
berbahaya karena seringkali penderita memiliki keinginan untuk bunuh diri dan
memiliki cukup
tenaga untuk melakukannya. Penderita juga seringkali menggunakan narkoba atau
mengkonsumsi alkohol untuk menenangkan dirinya.
Untuk mendiagnosis seseorang menderita
gangguan bipolar atau tidak, terdapat kriteria atau pedoman diagnosisnya
tersendiri. Bipolar tidak hanya sekedar mood
yang berubah-ubah.
Tapi selain perubahan mood-nya nyata,
perubahan tersebut menimbulkan penderitaan terhadap yang mengalaminya, serta
membuat fungsi personal, sosial, dan pekerjaannya terganggu.
Pada dasarnya, ada dua tipe bipolar. Bipolar I
terdiri dari paling tidak satu episode
manik dan satu episode depresi. Sedangkan bipolar II minimal satu episode
hipomanik dan satu episode depresi.
Dengan terapi yang tepat, penderita bipolar
bisa berfungsi optimal
tanpa merasakan gejala. Gangguan bipolar bisa dikontrol penuh walaupun
kemungkinan kambuh akan selalu ada. Jika anda, atau orang yang anda kenal
mengalami gejala bipolar, segera konsultasikan ke psikiater atau psikolog
klinis. Psikolog Klinis akan mengevaluasi gejala yang anda alami dan memberikan
psikoterapi. Jika
memerlukan obat maka akan dirujuk ke psikiater. Psikiater adalah dokter yang mengambil spesialis kejiwaan. Psikiater
dapat mendiagnosa bipolar dan memberikan resep obat, serta memerikan
psikoterapi sesuai kebutuhan.